Setelah kemaren sempat bermasalah dengan hama yang disebut dengan tungau, hari ini saya berhasil melakukan panen jamur yang ke-2. Tapi memang hasilnya kurang memuaskan, karena memang hama yang kemaren memberikan efek yang besar terhadap pertumbuhan jamur saya yang sekarang. Daging buah jamur saya jadi lebih tipis sehingga berat dari panen saya hari ini susut hampir 15 kg.
Mungkin faktor lain juga berperan dalam kegagalan panen ke-2 ini. Budidaya jamur sangat sensitif terhadap suhu, kelembapan udara dan sirkulasi udara. Nah berhubung masih pilot project saya belum memperhatikan aspek tersebut, karena saya hanya memanfaatkan kamar kosong di rumah saya, tanpa ada thermometer dan higrometer yang digunakan untuk memonitor suhu dan kelembapan.
Jamur kuping memerlukan suhu 16-22 C dan kelembapan 80-90% untuk pertumbuhan tubuh buahnya. Kelembapan bisa dijaga dengan melakukan pengabutan air, nah berhubung masih sederhana saya sudah melakukannya secara manual dengan men-spraikan air ke bag log.
Karena tidak ada higrometer maka saya belum bisa memonitor seberapa efektif usaha yang saya lakukan tadi.
Sirkulasi udara juga diperlukan saat jamur mulai menumbuhkan daun buahnya. Karena pada fase ini banyak dibutuhkan oksigen. Nah mungkin faktor inilah yang mungkin kurang saya perhatikan untuk jamur kuping saya. Maklum saya baru dapet bukunya 3 hari yang lalu waktu liburan ke samarinda.
Paling tidak saya mendapatkan pengalaman berharga, bagaimana dengan anda...
Semoga panen ke-3 saya sudah bisa meutupi biaya operasional saya
0 komentar:
Posting Komentar